Saat dia kembali ke kedai, dia pikir lebih baik dia pulang dan ganti baju dulu. Pada akhirnya dia tidak bicara empat mata bersama Kisaki, melainkan bicara dengan orang-orang lain yang mengerti soal ini.
Biar bagaimana pun, dia tetap memiliki keinginan kuat untuk melindungi Kisaki, sayangnya apa yang dia pikirkan sebelumnya tentang pulang bersama mengantarkan Kisaki lagi, itu tidak terjadi karena dia sibuk dengan pekerjaannya.
Dia tadinya ingin mengetes, apa nantinya suara seperti itu ada lagi dan terus terulang?
"...." Dia ingin membuktikannya dan menunjukkan kepada Kisaki. Walaupun dia itu tampak seperti tidak peduli dengan hal semacam ini namun, ada sebuah ketertarikan jauh dari dalam hatinya.
Apakah kekuatan itu pantas untuk diperebutkan?
'Dan, apakah aku juga memilikinya?'
'Kemampuan semacam itu ....'
'Kemampuan spiritual, dengan kekuatan dahsyat di dalamnya, yang dimiliki oleh Kisaki dan teman-teman lainnya ....'