Di saat musim gugur hampir berakhir, memasuki musim dingin, suhu di Jepang menurun drastis, kelembapan udara pun sangat tinggi dan sering memunculkan embun hingga kabut di pagi hari.
Detik-detik menyambut musim dingin, beberapa orang di luar rumah banyak yang menantikan turunnya salju. Tak luput juga dengan Fukube, yang di mana salju selalu turun di hari kelahirannya.
"...."
"Fukube, mau pergi?" tanya Takizoe pada anaknya yang berangkat pagi-pagi sekali di sekolah. Menjelang musim dingin juga ada persiapan untuk ujian kenaikan jadi, Fukube terkadang memanfaatkan waktunya untuk belajar di perpustakaan sementara waktu.
"Um, ya." Jawab Fukube dengan singkat.
"Jangan lupa bawa payung juga!" seru Takizoe memperingatkannya.
"Eh? Payung, ya?"
"Ya, siapa tahu nanti ada hujan baik air maupun salju. Kau tidak bisa hanya dengan mengandalkan mantelmu sebagai pelindung." Jelasnya. Takizoe begitu peduli pada keselamatan anaknya.
