"Kisaki apa pernah ikut perlombaan saat hari olahraga?" tanya Yoshimura memastikan.
"Um, jarang sih, aku jarang ditunjuk oleh guru. Dan ... aku juga jarang unjuk kemampuan." Kata Kisaki yang mengingat selama ini dirinya adalah anak yang menyedihkan.
"Ah~ sayang sekali, ya." kata Yoshimura yang merasakan perasaan kesedihan Kisaki itu. Lebih tepatnya rasa hampa, "Padahal kata Fukube kemampuanmu begitu bagus, loh."
"Ah~ sebenarnya tak sebagus apa yang kau pikirkan, kok." Kisaki bermaksud merendah.
"Kalau Yocchan bagaimana? Apakah pernah mengikuti kompetisi olahraga di sekolah?" tanya Kisaki memastikan.
"Um~ kalau aku sih sering ... aku malah dulunya sering memenangkan perlombaan lari. Tapi, begitu aku menang sekalipun tak pernah ditawari masuk ke klub lari." Menyedihkannya Yoshimura adalah indentitas yang tertanam di dalam dirinya.
"Ah~ begitu, ya. Jadi, Yocchan dulu juga mengalami masa-masa kelam." Kata Kisaki yang meresponsnya dan dia paham dengan perasaan hampa Yoshimura.