"Terimakasih atas kerja kerasnya!"
Setelah melakukan debutnya sebagai grup Idol, Arisu sekarang berada disalah satu ruangan yang terdapat dibelakang panggung, ruangan tersebut adalah ruangan dimana para member dari grup 'Candy Sugar' akan beristirahat sejenak sebelum memulai pertunjukkan untuk kedua kalinya.
Ruangan tersebut terdiri dari loker yang berisi nama-nama setiap member, dan berisi pakaian ganti, kostum, dan handuk beserta dengan make up. Setelah menutup lokernya, Arisu menghela nafas lelah. Pertunjukkan hari ini akan benar-benar menjadi sesuatu yang paling penting dihidupnya, pertunjukan ini akan membuat grup miliknya semakin melesat dan terkenal diseluruh dunia.
Tentu saja, hanya memikirkan semua itu, Arisu menjadi tertekan.
"Ada apa Ketua?"
"Ah, tidak ... Hanya saja aku sangat gugup hari ini. Aku harap pertunjukkan selanjutnya berakhir dengan baik."
"Tenang saja Ketua, lagipula pertunjukkan pertama kita berjalan dengan lancar. Semua penonton menyukainya, dan penampilan kita juga bagus. Aku yakin pertunjukan kedua juga akan sama."
"Yah, semoga saja. Terimakasih Yurika."
Setelah berbicara pada salah satu temannya dalam grup yaitu Yurika. Secercah cahaya semangat kembali muncul didalam hati Arisu, Arisu menarik nafas dalam-dalam dan kemudian mengeluarkannya, matanya dipenuhi oleh tekad yang kuat, dan sekarang dia sudah siap untuk melawan tekanan tersebut.
"Semuanya!! Mari kita semangat dan menangkan hati seluruh penonton dipertunjukkan kali ini!!"
"Ya!!!"
Memberi semangat kepada member grupnya, Arisu tersenyum dengan puas.
***
Sementara itu, setelah mendengar obrolan mereka dari pintu luar ruangan. Aku kembali untuk pergi ke bangku para penonton, jika kalian bertanya kenapa aku tidak memasuki ruangan Arisu dan grupnya meski aku tidak terlihat, maka aku akan mengatakan tidak kepada kalian semua. Pada dasarnya Malaikat adalah makhluk yang suci, tidak memiliki dosa sedikitpun dan menjalankan tugas dari Tuhannya dengan khidmat.
Semenjak aku menjadi Malaikat, semua dosaku mungkin saja sudah diampuni. Oleh sebab itulah aku tidak ingin menerima dosa kembali karena bisa saja aku mendapat hukuman ilahi atau kehilangan surga sebagai tujuan utamaku. Selain itu, aku ragu jika aku masih memiliki nafsu setelah menjadi Malaikat.
Maksudku, selama ini aku sudah tidak makan, minum, maupun tidur, aku sudah kehilangan ketiga nafsu tersebut dan didalam hatimu hanya terdapat rasa hampa dan ketaatan kepada Tuhanku. Jadi, meskipun aku mengintip tadi mungkin saja aku tidak merasakan sesuatu yang berbeda dari apa yang kurasakan sekarang ini.
"Hei, lihat sudah mulai."
Aku berdiri disamping salah satu penonton disana. Aku tidak duduk karena bisa saja ada orang yang menduduki nanti, dan dia akan langsung mati setelah berkontak fisik denganku. Itu akan menjadi mengerikan, jadi aku meminimalisir kenyamanan demi keamanan semua orang.
"Arisu!! Arisu!! Lihatlah disini!!"
"Arisu!! Aku mencintaimu!!"
Para penonton, terutama lelaki bersorak penuh semangat setelah Arisu dan member grupnya yang beru sesaat memasuki panggung. Belum saja mulai, suasana sudah menjadi meriah, banyak tepukan tangan dan siulan seolah pertunjukan telah berakhir, dan aku akui, Arisu adalah gadis yang cantik, dia layaknya seorang yang menggambarkan kelembutan hati manusia, tidak seperti Sachi yang bermuka dua, tapi gadis yang bernama Erika ini benar-benar orang yang baik.
Aku bisa mengetahuinya setelah membaca hatinya, tidak ada rasa kebencian sama sekali, hanya terdapat kehangatan, kadang juga aku merasakan suasana hatinya berubah menjadi sedih, tapi itu hanya bertahan beberapa saat setelah temannya Yurika menyemangatinya.
"Kali ini kami akan menyanyikan lagi yang berjudul 'Happiness day forever' semoga kalian semua menyukainya!!" kata Arisu menggunakan mic.
Aku bisa mendengar suara penonton lebih keras daripada sebelumnya. Mereka ini terlalu fanatik, dan oleh sebab itulah aku bersyukur bahwa dulu aku tidak tertarik dengan apa yang namanya 'Idol'.
Tidak lama setelah itu, Arisu mulai bernyanyi diiringi oleh muski bersama dengan para membernya. Mereka bekerja jauh lebih baik daripada pertunjukkan pertama, dan mungkin semua ini karena motivasi dari Arisu sendiri terhadap para membernya.
Menit demi menit berlalu, dan acara-pun telah selesai. Bangku penonton telah kosong, dan semua member dari grup 'Candy Sugar' telah pulang semuanya. Saat ini Arisu berada diruangan manager, berhadapan langsung dengan seorang pria parubaya yang senyumnya merekah seperti buah delima.
"Kerja bagus hari ini Arisu, berkat itu banyak penggemar baru mulai berdatangan, dan juga ... Kita mendapatkan kembali modal panggung dan keuntungan tiga kali lipat dari biasanya." Katanya.
"Benarkah? Yah, ini juga karena kerja keras dari teman-temanku. Berkat mereka juga aku bisa berhasil sampai sejauh ini."
"Hmm ... Aku setuju, tapi Arisu ... Aku tahu kau adalah orang yang selalu rendah hati ... Tapi bukankah akan menjadi sedikit lebih baik jika kau meng-apresiasi usahamu juga."
"A-Aku mengerti, mungkin sedikit sulit tapi aku akan berusaha manager!!"
"Hahaha!! Bagus, lalu ini adalah hadiah untukmu." Pria tua tersebut menyerahkan sebuah surat kepadanya.
Arisu menerima dengan penuh minat, sambil membolak-balikkan amplop tersebut. Lalu, menclba menyobeknya dengan pelan agar tidak merusak isinya tidak ikut rusak, Arisu mengeluarkan sepucuk kertas, dan membacanya.
Kedua matanya seketika melebar, kepalaku merasakan sesuatu yang sangat panas. Yang artinya Arisu sangat teramat senang kali ini, air mata berlinang, meskipun Arisu mencoba untuk menahannya, tapi air mata tersebut tetap terus mengalir.
"Ini adalah hasil dari kerja kerasmu, Arisu. Grup 'Candy Sugar' akan tampil di Inggris dan akam dikontrak selama lima tahun kedepan."
"Ini .... Ini ... Ini benar-benar terjadi ... Semua kerja kerasku ... Membuahkan hasil ... A-Aku ... Aku ..." Lutut Arisu terjatuh, tak kuasa saat melihat surat kontrak yang selama ini dia impikan.
"Menangislah dengan puas hari ini, kau berhak untuk mendapatkannya. Tetapi, kalian harus Berangkat saat hari Rabu karena pesawat mereka yang secara pribadi ingin menjemput kalian. Jadi jangan sampai telat, oke!"
"Y-Ya, terimakasih banyak manager!"
Impian Arisu adalah ingin membawa grupnya tampil go-onternasional. Dan sekarang, setelah dia menerima surat kontrak sementara dari seorang produser musik di Inggris, Arisu tidak bisa untuk tidak senang ketika mengetahuinya.
Sekarang Impiannya berhasil terwujud, dan semua kerja kerasnya serta latihannya selama ini telah terbayar. Arisu segera pamit kepada managernya, dan meninggalkan ruangan dengan perasaan yang penuh kesenangan.
Namun, dibalik itu semua aku mengetahuinya. Hari Rabu adalah dua hari dari sekarang, dan hari tersebut bertepatan dengan tanggal kematian Himenachi Arisu, meskipun kerja keras selalu membuahkan hasil, begitupun sebaliknya, hasil dapat menghianati kerja kerasmu.