Ketika manji itu tak kunjung menjawab pertanyaanku, aku segera mendorong tubuhnya dan berjalan keluar dari kamar mandi. Orang-orang bergelimpangan di lantai dengan mulut yang mengeluarkan darah, adalah pemandangan yang pertama kali aku lihat. Benang-benang berwarna putih yang terasa sedikit lengket di sepatuku, menyebar di seluruh lorong yang aku lewati.
Aku buru-buru mencari Azalea, takut jika terjadi hal buruk padanya. Ketika aku sampai di ruang perjamuan, aku tidak menemukan wanita itu, juga beberapa orang yang menghadiri jamuan tadi.
Aku memilih segera keluar ruangan bersama dua Manji yang menemaniku, masing-masing dari mereka membawa sebilah pedang. Disisi lain lorong tempat perjamuan, aku melihat Kerberos menyalak keras di depan beberapa benda yang terlihat terbuat dari gulungan benang putih yang sama dengan yang berserakan di lantai. Aku mendekatinya dan gulungan itu menggeliat, ada sesuatu yang bergerak di dalamnya.