"Esok harinya, aku datang lagi dan memberikan setangkai bunga kepada para Manji sebagai salam perpisahan. Sama seperti sebelumnya, aku tidak membuat permintaan, dan malah menawarkan sesuatu yang cukup mustahil akan dilakukan oleh 'orang normal'. Aku mengatakan akan memberikan satu buah mataku kepada masing-masing dari mereka, agar mereka bisa melihat bunga-bunga yang sangat cantik itu tanpa perlu memberikan timbal balik kepada orang lain." aku kembali melirik Naar. Dia terlihat serius mendengar ceritaku.
"Aku tidak tahu jika hal itu kemudian membuat mereka menjadi bersamaku, mengikutiku. Ini adalah kedua kalinya aku membunuh seseorang bersama para Manji, tapi jujur, aku sendiri pun juga tidak dapat membayangkan jika mereka bisa semengerikan itu." aku menghela nafas panjang, menunggu reaksi seperti apa yang akan diberikan oleh Naar.