"Zie tidak ada hubungannya dengan semua ini," tukas Azalea, "Meskipun apa yang diberikan mereka hanyalah ilusi, apakah kau tidak merasa bersyukur dengan memiliki itu sebagai potongan masa lalu?. Mungkin, dia juga seorang anak yang hidupnya sama sepertimu, yang tidak memahami apapun, dan menganggap ilusi itu adalah dunianya." ucapan Azalea menghentikan gerakanku yang hendak naik ke atas punggung Kerberos.
"Sementara disini kau marah karena merasa sudah dipermainkan oleh mereka?," aku tidak menjawab pertanyaan Azale, hanya beegeming di tempaku berdiri, "Lalu, bagaimana dengan Zie yang hanya memiliki kenangan bersamamu, kemudian tiba-tiba kau tega membuangnya begitu saja?".