Falak sepertinya mengetahui kedatanganku, karena saat ini dia sedang merayap ke atas seperti hendak menghampiriku. Dengan otot perutnya, dia bergerak pelan-pelan, "Jangan merindukan ku, aku kesini tidak akan tinggal lama," ucapku padanya, ketika dia sampai di depan tempatku berada.
Sepertinya, Falak memahami maksudku. Karena tak lama kemudian, dia segera turun dan kembali memeriksa setiap kurungan.
"Tha?!," Antonie memanggilku dari dalam kurungannya.
Aku melambaikan tangan padanya, "Hai?!" ucapku, sebelum memutuskan untuk melompat dengan hati-hati dari satu kurungan ke kurungan-kurungan yang lainnya. Aku tahu apa resikonya jika terjatuh saat gagal dalam usahaku menuju tempat Antonie, tubuhku akan langsung menuju dunia bawah tanpa perlu meninggal terlebih dulu.
"Kau gila! Dasar bocah! Apa yang kau lakukan?!," aku tidak menghiraukan kata-kata umpatan yang keluar dari mulut Antonie, "Bodoh! Cepat kembali! Kau sedang mengantarkan nyawamu pada kematian?!".