Keesokan paginya, setelah menyerahkan seluruh revisi laporanku pada tuan Heong, aku meminta Kerberos untuk mengantarkan ku ke tempat Zie. Aku tahu bahwa waktuku di tempat ini tidak begitu lama, maka aku harus mengerjakan semuanya dengan cepat.
Saat kami sampai disana, aku melihat Zie sedang membantu tuan Oka menyiram bunga yang ada di depan kedai. Dari jauh, aku melambaikan tangan dengan riang. Senyumku berkembang ketika boneka kayu itu segera berjalan ke arahku, gerakannya terlihat lebih kaku dibandingkan saat terakhir kami bertemu.
"Tha, kau lama sekali tidak menjengukku. Aku berpikir bahwa kau melupakan ku," walaupun ekspresinya datar, aku bisa membayangkan wajah sedih yang dia tunjukkan padaku, terlebih dengan nada bicaranya yang terasa sangat menyesakkan untuk di dengar.