Azalea harus pergi, sebelum pergi dia mengatakan akan menjemputku sebelum sore. Aku ditinggalkan di tempat ini bersama Ariella dan ibunya. Ibu Ariella adalah seseorang yang ramah, sedikit berbeda dengan putrinya yang sifatnya seketika berubah menjadi sangat dingin setelah Azalea pergi ibunya justru sangat baik padaku.
"Apa ini pertama kalinya kesini?" Wanita empat puluh tahunan itu bertanya padaku dengan lembut. Dia memintaku mengikutinya, menawarkan untuk menemaniku jalan-jalan di tempat ini.
Hanya ada satu jalan utama di tempat ini, sisanya adalah jalan-jalan kecil percabangan di sekitarnya yang merupakan papan dengan tiang-tiang kayu penyangga yang sebenarnya merupakan jalan tikus menuju ke laut selain yang sedang kami lewati sekarang. Wanita itu menunjuk pada pelabuhan, tempat dimana beberapa kapal kapal besar ditambatkan. Layar mereka digulung dengan beberapa tali kapal yang berserakan.