Sebuah tangga kayu dan kami mengikutinya menuruni tangga tersebut. Awalnya aku mengira ini akan membawa ke tempat kami datang sebelumnya, namun aku salah. Ini bukan lantai pertama tepat kami datang, tempat ini sangat berbeda. Di ujung lorong aku melihat sebuah pintu, persis seperti apa yang Naar katakan. Sebuah pintu kayu besar berwarna coklat tua dengan ukiran ular di ke empat sisinya. Pintu itu sangat besar dan sepertinya sangat berat melihat lapisan besi pada bagian tengah pintu tersebut.
"benar-benar ada?!"
Sayangnya kami tidak sendiri, aku mendengar suara langkah kaki menuju ketempat kami. Naar membawaku masuk kesalah satu ruangan yang ada di lorong, Manji menyusul kami. Kami bersembunyi jika mungkin dia memang akan kesini. Orang itu bersiul, aku mendengar langkahnya menuruni tangga dan semakin dekat kesini.
"Pasir? Bagaimana bisa sampai disini? Angin? Mungkinkah?" Dia kembali berjalan. Benar, dia sepertinya menuju kesini. Berharap dia tidak menyadari keberadaan kami disini.