Aku berlari di antara kerumunan orang, melawan arus lautan manusia ini. Tubuhku yang kecil tentu membuatku mudah menyelinap di antara celah kerumunan orang. Sesekali aku menengok kebelakang untuk melihat kereta yang tadi membawaku telah menjauh pergi. "Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi," seekor kucing hitam yang kulihat terbentuk dari pusaran pasir di samping kakiku berlari mendahului. Manji, dia ingin membawaku ke suatu tempat. Aku mempercepat langkahku untuk mengimbangi lari ke empat kaki kecilnya.
"Bisakah lebih pelan!" bukan memperlambat langkahnya, dia justru berlari semakin cepat. Aku beberapa kali sampai terjatuh, apakah Manji ingin meninggalkanku juga?
Dengan nafas satu-satu, akhirnya aku berhasil mengejarnya. Dia duduk di bawah sepasang inari di depan sebuah kuil. Bukan, ini bukan tempat yang dimaksudkan. Manji membawaku ketempat yang tidak seharusnya. Awalnya aku mengira dia akan membawaku ke tempat yang dimaksudkan si kusir, tapi aku salah.