Satu orang yang belum pernah kulihat berdiri disamping Zarina. Tubuhnya jangkung dengan kulit putih pucat keriput dan tubuh yang sedikit bungkuk. Matanya bulat besar seukuran bola tenis seperti akan keluar dari tempatnya, berwarna hitam dan memandang ke satu arah dengan tatapan kosong. Dia menatap ke arah ruellia itu, namun ekspresinya begitu datar. Aku tidak mengetahui siapa dia, ini adalah kali pertama aku melihatnya. "Siapa dia?" Tanyaku pada Zent. Zent hanya diam.
Kami melihat bagaimana portal itu menghisap kabut tebal itu hingga nyaris menghilang. Bersama dengan menghilangnya kabut itu suara teriakan kesakitan Phobos juga ikut menghilang, meninggalkan ladang ruellia menjadi sebuah danau dengan air yang hitam. Zent membawaku ke puncak menara. Perasaanku campur aduk, saat menghampiri mereka. Banyak pertanyaan yang memenuhi kepalaku, namun yang menarik perhatianku adalah ekspresi sumringah di wajah Antonie.
"Kerjamu bagus, kau tepat waktu" ucap Azalea begitu aku sampai.