Apa yang aku lihat saat ini sama persis seperti danau hitam yang ada di hutan pinggiran desa. Ini bukan danau, akhirnya aku sadar. Ini adalah tubuh Phobos.
"Nyalakan pemantiknya, kau tak perlu menunggu Azalea" perintah Manji padaku dengan suara pelan.
"Busurku patah, aku tidak bisa menggunakannya," aku menunjukkan busurku yang remuk karena amukan Phobos, saat kami berusaha menghindari kejarannya tadi.
Seketika Manji menghentikan langkahnya. Perlahan aku melihat pasir yang berasal dari tanduk mereka membentuk semacam benda yang mencuat keluar. Perlahan dia tumbuh dan bertambah semakin panjang. Itu busur, aku segera menariknya dari tubuh mereka. Aku melihat Zent yang mengambang di udara seperti gumpalan awan tebal yang ringan.
"Zent bawa aku pada setiap tandon air itu," aku meminta Zent untuk membawaku, sementara Manji kulihat membawa Mirai ke arah hutan.