"Dia datang," Naar tampaknya juga sudah mengetahuinya, Dia melompat dari bukit tempat kami berada meminta Manji membawaku mengikutinya.
Manji membawaku terbang menuju arah tandon air saat kemudian aku menyadari dia yang justru datang menemuiku. Sebuah teriakan yang terdengar dan kemudian hujan anak panah api kembali terjadi. "Wow...," takjub bahwa mungkin akan ada yang masih sanggup hidup dari semua itu. Manji membawaku berputar-putar melihat bagaimana satu noktah hitam di tengah kota mati itu bertahan dari setiap anak panah yang dilontarkan padanya, dia berjalan dengan begitu tenang mencabut setiap anak panah yang menancap di tubuhnya menuju satu arah, hutan tempat semua darah campuran itu bersembunyi. Namun sebelum sampai ke tempat itu dia harus melewati ladang ruellia, nampaknya Azalea tidak membutuhkan umpan untuk memancingnya ke tempat itu, dia berjalan sendiri kesana.