"Lusa semua biji itu akan siap. Kita hanya perlu menahannya sampai besok, lalu kita akan sunguh-sungguh menghabisinya," dia menatapku tajam. "Aku berharap kau bukan seperti Tuan Antonnie yang akan melarikan diri dari tugasnya," aku tidak akan melakukan itu. "Jarak pamenatik itu sangat jauh. Mustahil untuk archer biasa menjangkaunya, tapi aku tahu kau memiliki dua makhluk legenda itu semoga kau berhasil nanti" aku senang mendengarnya.
"Terimakasih,"
Dia mengambil beberapa anak panah yang ada. Aku hanya memperhatikannya kebingungan. Dia mematahkan anak panah kayu milikku lalu mengambil masing-masing satu anak panah yang memiliki ulir di bagian mata anak panah, pemberian Zie dan Manji. Aku tidak mengetahui apa rencananya setelah itu dia berpamitan dengan meninggalkan beberapa roti dan air diatas meja untukku.
"Apa sih yang dia pikirkan?! Mengambil begitu saja" ucapku ngedumel sendiri sambil membereskan anak panah yang tersisa.