Bayangku mereka para prajurit yang memiliki tubuh tinggi dan kekar akan cukup berat meski sudah di bawa dua atau bahkan tiga orang, namun aku dengan satu orang saja sudah bisa membawa mereka.
Satu lemparan, melihat kantung-kantung itu terakhir kali. Aku merasa ini cukup mengerikan dengan memperlakukan mereka seperti sekantung sampah yang biasa kubuang setiap pagi. Mereka berjejal di bawah sana dan kemudian tanah di atasnya ditutup lalu diratakan dengan diinjak. Tanpa batu nisan, tanpa bunga, hanya daun kering yang kemudian digunakan untuk menutupi mereka. Takdir manusia begitu misterius, baru kemarin mungkin aku melihat mereka berjalan di depanku, namun hari ini mereka sudah terkubur dalam tanah.Ternyata lucu saat Tuhan bermain takdir dengan mereka.