Sebelum sore datang Azalea berpamitan. Dia akan berada di post yang tak jauh dari kamp alpha, tempatnya bersama dengan Yoru. Dia menunjuk arah sebuah hutan perak yang ada di seberang padang Ruellia yang biru di luar tempat kami berada. "Tha kau bisa melakukannya bukan?" dia bertanya padaku sebelum pergi. "Ada tujuh belas tandon air yang sudah ku tempatkan. Tugasmu adalah mengaktifkan pemantik, satu bagian yang akan membuat pemicu ledakan yang sudah disiapkan aktif. Yoru yang merancang hal tersebut, namun penempatannya yang berada di tengah ladang membuat tidak ada satupun pemanah yang bisa melakukannya. Aku tahu kau memiliki akurasi yang lebih bagus dibandingkan kami," aku anggap itu pujian darinya.
"Iya aku bisa melakukannya," ekspresi cemas diwajah Azalea seketika menghilang. Sementara prajurit yang lain terlihat meragukanku. Aku tahu itu mustahil karena anak panahku tak satupun yang mampu menjangkau jarak sejauh itu, tapi berkat si gendut semua masalahku telah terselesaikan.