Dia sedikit lebih dewasa dari saat itu, tapi wajahnya begitu tirus dan tubuhnya lebih kurus. Aku menyibak rambut yang menutupi keningnya. Aku ingin memastikan tidak ada lubang peluru dari ayah disana. "Aku bukan wizard seperti nenek".
"Em..., ya?"
"Jadi aku nggak bisa sihir"
"Nggak tanya" dia seperti mengejekku.
"Aku nggak tahu mantra ajaib"
"Ya...."
'Benarkan tidak ada lubang peluru disini?!' aku ingin memastikannya. Aku berharap kejadian itu tidak pernah ada, tapi jika tidak kami tidak akan sampai disini. Jika saja aku punya mantra ajaib seperti nenek atau kemampuan luar biasa seperti Antonie. 'Aku tidak sengaja, sungguh!'. Aku tidak sadar sudah sangat dekat tadi. Sepertinya aku sudah menciumnya, aku menyentuhnya. Malu sekali rasanya, aku langsung menyembunyikan wajahku.
"Tha..."
"Ya... reflek aku menoleh ke arahnya. Dia tersenyum begitu manis".
"Aku tidak percaya, kamu ternyata seperti perempuan"