Aku berusaha mengingat orang itu, saat itu aku tidak fokus dan menurut saja saat dia memberikan surat itu padaku tanpa menyadari bahwa dia bukan salah satu dari kami. Aku duduk di depan perapian dengan segala teh hangat, berusaha menenangkan diriku sampai aku mendengar suara pintu dapur yang dipukul sangat keras.
"Apa yang kau lakukan disini?!!" bentaknya dengan nada bicara yang kasar. "Kembali keruanganmu! Ini adalah jam tidur".
Dia mematikan lampu di dapur, hingga kau terpaksa kembali ke ruanganku.
'Keluarlah saat bumi menjadi mati dan hanya menyisakan kita'
Kata-kata dalam surat itu tiba-tiba saja muncul dalam kepalaku. Aku rasa itu adalah saat semua orang yang ada disini tertidur, atau jam tidur kami. Aku berjalan menyusuri lorong menuju ke ruanganku, melihat beberapa pelayan baru kembali keruangan mereka entah dari mana. Beberapa lampu minyak di lorong juga dimatikan, menyisakan beberapa saja hanya untuk sekedar penerangan.