Chapter 244 - Jebakan

Aku merasa sudah sangat lama tidak berada di luar, rasa rindu akan kebebasan dan semua hal tentang dunia luar, membuatku merasa seperti diasingkan dunia. Aku baru mengetahui bahwa harga kebebasan ternyata sangat mahal. Aku mengecek tasku. Dari beberapa kantong koin yang aku dapatkan, aku hanya membawa dua. Itupun rencananya bukan untukku.

"Kau masih ingat tentunya, saat mereka mencuri bunga milikmu untuk mereka gunakan membangkitkan ku?!" laki-laki bertato ular itu, entah bagaimana mengetahui kejadian sebelum dia dihidupkan. "Aku masih sangat heran bagaimana anak sepertimu bisa menemukannya? Kau tahu, Zarina dan para manji bukan satu-satunya yang membutuhkannya?"

Aku hanya diam. 'Hem? Adakah yang lain?,' pikirku, bingung.

"Aku berharap kau tidak perlu tahu siapa dia." Zarina berkata sambil melirik ku. "Dia berbeda dengan kami, karena dia tidak punya hati. Dia tidak memiliki sisi kemanusiaan sedikitpun atau belas kasihan," ungkapnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS