Aku segera menghabiskan makan malamku, untuk segera membantu para pengawal menyiapkan bilah-bilah baja yang akan kami bawa besok ke kota. Besi-besi itu akan ditempa menjadi pedang yang akan diambil di pertengahan musim semi nanti. Sebagian besar senjata di sini, dibuat dari baja damaskus yang tidak disediakan di pandai besi, sehingga harus membawa sendiri.
Aku tidak pernah mengira jika bilah pedang hitam berkilau Shashin, berasal dari bilah besi yang karatan seperti ini. Kami memilih keping besi yang tidak terlalu berkarat, lalu memasukkannya ke dalam keranjang yang akan diangkut menggunakan kereta besok pagi. Jika diperhatikan lebih teliti, besi-besi ini memiliki motif air perpaduan warna hitam pekat dan ada bagian yang berwarna lebih cerah sampai putih. Aku tidak pernah membayangkan jika ini akan bagus digunakan untuk senjata, yang ternyata ujung anak panah ku juga menggunakan besi yang sama, juga busur yang aku gunakan.