Kami membawa kereta masuk ke dalam gudang makanan yang sama, hanya saja drum-drum itu diletakkan cukup jauh dan tersendiri dengan semuanya. Suhu di ruangan ini terasa hangat seperti di musim semi, aku bahkan bisa melepas mantelku dan duduk atas jerami. Rasanya sangat rindu sekali suhu panas dan tidak membeku. Membayangkan hangatnya matahari di Euron, dan juga bisa makan es serut yang manis.
Ane memanggilku dari luar gudang, aku pun segera berlari ke arahnya. "Nona memanggilmu," ucapnya setengah berbisik.
Aku buru-buru masuk untuk menemui Azalea. Apakah akan ada tugas lainnya untukku? Jujur, aku mulai merasa senang dengan semua tugas dan petualangan ini.
Sebelum aku sampai di ruangannya, ternyata kami justru bertemu di lorong. Dia menatapku dengan tatapan tajam. Aku tidak tahu dosa apa yang sudah aku lakukan hingga membuatnya semarah ini.