"Eh?" ekspresinya terlihat bingung. "Tadi, kau bilang senang disini?."
'Kau merusak suasana!,' pikirku kesal. Aku sebenarnya masih sangat ingin disini, tapi setelah mendengar semua cerita itu, sepertinya aku ingin pergi juga, tapi, "bisa antarkan aku ke hutan itu?" rasa penasaranku berulah.
Shashin memiringkan kepalanya, mengerjapkan matanya sekali. "Kau tidak takut?" dia menatapku bingung.
"Aku penasaran, ingin melihatnya" ekspresi Shashin seketika berubah. Matanya melebar dengan bibir terbuka, mungkin dia syok. Sedangkan aku hanya tersenyum menunjukkan gigi, merasa aneh sendiri dengan pola pikirku.