Bis yang kami tumpangi berhenti tak jauh dari gerbang utama perumahan elit tempat Summer berada. Kami segera turun, dengan aku yang menggandeng tangannya agar kami bisa menyebrang jalan bersama.
"Jangan menyebrang sendiri, okay?!" aku memperingatkan nya kalau ini berbahaya.
"Tempat ini berbeda," ucapnya segera saat kami sampai di depan pintu gerbang utama. "Banyak sihir yang menyelimutinya" imbuhnya, matanya mengedar menatap sekeliling.
Aku tidak ingin menjawabnya, juga tidak akan memberitahukan apapun mengenai Summer kecuali apa saja yang sekiranya wajar. Naar tidak boleh tahu bahwa roh pengembara itu adalah kakak Winnter, ini adalah janjiku pada gadis itu.
"Ayo!" aku mengajaknya untuk segera masuk ke gang untuk menuju rumah Summer.