Aku menjelaskan pada sepasang camelia, bahwa saat para manji melihat makhluk itu mengambil atau mendekati benda-benda disekitarnya, benda itu akan berubah menjadi rusak. Mereka berdua juga kesulitan mengejarnya karena dia bergerak sangat cepat.
"Dia sangat mirip denganku," ucap camelia merah tiba-tiba. "Dari yang kau jelaskan, dia benar-benar persis denganku" kini, dia terlihat panik. "Bagaimana mungkin ada makhluk yang bisa mirip denganku?," pekiknya berkali-kali, disertai wajah kebingungan yang tampak jelas.
Camelia putih memintaku untuk menjauh. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi saat aku mulai berjalan mundur, jembatan tempatku berdiri perlahan berubah. Catnya mengelupas dan kayunya menjadi keropos dalam waktu singkat. Aku segera berlari ke arah Aras dan para manji, tapi sebelum aku sampai, jembatan itu telah roboh hingga aku harus melompat ke sungai.