Namun, ada satu hal yang membuatku penasaran, karena itu aku kembali manggilnya. "Mala?."
'Ya?'
"Apa roh juga butuh sarapan?" seketika aku mendengar tawa sumbang darinya, dan ternyata dugaanku benar. Mala dan ayahnya sudah meninggal, si pemilik tempat makan itu berkata yang sejujurnya.
Mala menjelaskan padaku, bahwa dia adalah roh pengembara. Dia tinggal di dalam tubuh marionette yang ada di etalase toko yang pernah aku kunjungi waktu itu. Dia hanya ingin menjaga tempat itu sampai kapanpun karena ibunya sangat ingin merobohkan bangunan yang sudah susah payah dibangun ayahnya, untuk kemudian menjual tanahnya.
'Ayahku sangat suka toko buku itu. Dia menghabiskan banyak waktu disana, begitu juga aku dan adikku. Ada banyak sekali kenangan di sana, meski tempatnya tersembunyi' Mala kembali melanjutkan cerita dengan nada bergetar.