Aku menaruh gelas kelima yang baru saja kutenggak separuh isinya. Aku berusaha minum sebanyak mungkin teh lavender dan memakan coklat, berharap perasaanku mungkin akan bisa sedikit berubah menjadi tenang. Mataku bengkak, sementara Mickey hanya duduk di atas meja makan yang ada depanku.
"Sepertinya, teh ini kadaluarsa. Aku hanya berharap bisa merasa tenang dan rileks, tapi ini sama sekali tidak memberikan efek apapun!" aku melempar beberapa potong coklat yang masih tersisa ke dalam tempat sampah dan membuang sisa teh yang ada dalam gelas ke wastafel. "Coklat ini sepertinya murahan, tidak bisa membuatku bahagia sedikitpun," ucapku jengkel.