"Jika, saat itu aku tahu apa yang kuperbuat akan menimbulkan masalah sebesar ini, aku tidak akan pernah melakukannya. Penyesalan selalu datang diakhir," ucapnya penuh sesal, dan aku bisa melihat itu dari ekspresinya. "Penjara bagiku adalah tempat yang paling menyenangkan sekarang, sedangkan kebebasan seperti sesuatu yang menyakitkan. Kenyataan pahit yang harus aku terima ketika aku mengetahui saudaraku telah berubah menjadi makhluk mengerikan karena ulahku sendiri".
Semua perkataan Winnter, benar-benar membungkam mulutku. Aku diam sejenak dan memperhatikan sekitar, lalu aku memutuskan untuk mengajaknya pulang. Aku tahu berada di luar sini terlalu lama dengan kondisinya saat ini, tidak akan baik baginya. "Pulang?," tawarku. Aku biasanya akan membuat kue untuk menghibur seseorang, tapi aku tahu kalau dia sedikit berbeda. Jadi, aku tidak bisa menawarkan hal itu padanya.