Saat mataku sudah terbiasa dengan gelap, aku melihat bayangan. Semacam gumpalan asap hitam yang menyerupai wujud manusia sedang duduk di ayunan di samping Winnter. Dia berbicara pada makhluk itu layaknya dengan manusia.
Aku mencoba untuk melihatnya lebih dekat lagi, hingga aku sadar itu adalah makhluk yang mondar-mandir di depan pintu waktu itu. Aroma busuk pun segera tercium, mungkin karena cukup dekatnya jarak dengannya.
Makhluk itu membawa organ-organ manusia dalam tubuhnya. Aku rasa bahwa semua organ itu adalah yang dia ambil dari setiap korban yang sudah dia bunuh. Sekian lama membawanya, mungkin organ yang dia bawa itu membusuk.
Winnter sepertinya sudah sangat akrab dengan makhluk itu. Mereka berbicara satu sama lain dan terlihat saling memahami, bahkan bercanda bersama. Saat mereka berdua berbincang, aku dengan jelas bisa mendengar suara makhluk itu. Suaranya seperti seorang anak perempuan. Dia tertawa dan melucu layaknya manusia.