Chapter 131 - Penyakit

"Bagaimana kabar ibumu, Tha?" Zie yang duduk di depanku masih sibuk dengan Mickey di pangkuannya.

Aku hanya bisa menarik nafas panjang, menyembunyikan tangis dengan menatap ke arah lain. "Sibuk, seperti biasa," ucapku singkat. Lalu, meminum kopiku. "Dia memintaku bertemu malam ini".

"Kau harus datang," sahut Zie, "kau harus mensupport ibumu, Tha. Kalian berdua harus ada untuk ibu kalian di situasi saat ini," mendengar perkataannya, aku rasa dia benar. Jadi, aku mengangguk setuju.

"Aku pastikan akan datang nanti malam."

Aku tidak pernah menanyakan kenapa sungai ini diberi nama Sungai Ibu. Jika aku ingin memberikan nama, mungkin aku akan memberikan nama Sungai Bulan Sabit karena bentuknya yang menyerupai bulan sabit, tapi kenyataanya orang memberinya nama Sungai Ibu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS