Ekspresi Zie juga turut berubah. Dia mengangguk, lalu menelan sisa roti dalam mulutnya. "Sebelum jam tiga, kita harus berada di tepi sungai, Charon akan membawamu menyebrang. Saat dalam perahu, turuti semua perkataannya dan jangan membantah," tuturnya lembut.
"Pun ketika nanti kau sampai di tempatmu, jangan menyalahkan atau memarahi para Manji—bagaimanapun marahnya kau. Ingat, mereka tidak ingin kau pergi. Aku sangat paham bagaimana perasaan mereka," imbuh Zie.
"Lalu, bagaimana dengan Naar?" aku tidak dapat membayangkan apa yang terjadi pada laki-laki itu. Jika tidak ada yang menggantikannya, maka artinya dia akan pergi.