Mendapati sebuah panggilan di telepon jelas membuatkan Tirta telah meminta kepada perempuan tengah mengandung untuk diam.
Namun bukannya mengikuti akan apa yang dikatakan malah justru dirasa adalah sebuah kesempatan cukup berharga.
Pembicaraan itu tentunya telah membuatkan beberapa hal lebih pekanya untuk Bening mencoba memberi usaha terus menerus untuk memanasi hati lawan bicaranya.
"Halo, Buana ya? Ini aku Bening, ya aku tahu jika kamu bakalan bebas. Tapi, maaf kamu tidak bisa dijemput Tirta karena dia sedang berduaan sama aku. Ya sudah gitu dulu, bye bye."
Telepon itu langsung dimatikan oleh Bening dan bahkan juga diantaranya Tirta sama sekali tak habis pikir dengan apa yang dilakukan perempuan di dekatnya sekarang.
"Kamu apa apaan sih, Bening? Aku sama sekali tidak meminta kamu begitu, tapi kenapa kamu malah yang ada kek begitu?"
"Kenapa? Kan bukannya jujur itu lebih baik ya, apa aku salah kalau aku jujur dengan Buana?"