Rasa mual yang cukup begitu berat malah membuatkan di mana sekarang beberapa hal diantaranya Bening justru mendapat manjaan.
Manjaan itu telah mengambilkan kesempatan yang besar bagi Bening dan ketika semua telah diusap malah menjadi sangat senang berlipat lipat.
"(Lebih baik aku tidak bilang sama Tirta, ya jika tadi aku telah dihubungi Buana dan diminta untuk bertemu. Aku sendiri juga sama sekali tidak tahu akan apa yang sebenarnya hendak dibicarakan.)"
"Kenapa kamu malah melamun sih? Apa, em anu apa kamu tidak nyaman dengan sentuhan aku lebih dalam ini?"
"Bukan, bukan mengenai itu. Tapi, jujur aku tidak pernah diperlakukan seperti ini dengan Bara. Jadi, kamu memang yang selalu menjadi pertama."
"Sudah jangan begitu, sekarang kamu makan ya? Di meja makan aku akan siapkan, tapi coba hubungi bodyguard baru kamu untuk menuju ke apartemen ini. Ya secara kamu membutuhkan obat."
"He he iya sampai kelupaan sendiri aku."