Chereads / Blood,Sweat and Tears / Chapter 11 - Episode 11

Chapter 11 - Episode 11

Di pagi hari Somi terbangun,dan sontak mencari Kris yang tidak pulang semalaman,Hatinya bertanya-tanya kenapa pria itu tidak pulang,tapi Somi segera melupakanya.

Belum sempat Dy bergerak dari tempat tidur ,handphonenya berbunyi,

"Halo..."! Jawab Somi

"Somi,,hari ini aku mau belanja sesuatu,,temenin yuk.."! Ajak Charlotte.

"Sepagi ini .."? Tanya Somi memastikan .

" Dua jam'an lagi ya,,aku masih ada urusan,nanti aku jemput tepat jam 12,Okey..bye"! Ucap Charlotte sembari memutuskan panggilannya.

Dengan ekspresi kesal,,Somi bangkit dari tempat tidurnya,sambil merenggangkan otot" tubuhnya .

Dengan langkah beratnya wanita itu menuju kamar mandi membasuh wajah tirusnya yg polos,.Terasa perutnya berbunyi menunggu untuk segera di isi,Segera Somi mengikat rambut ikalnya yg panjang dan mengeringkan wajahnya,bergegas menuju dapur untuk memasak mie instan kesukaanya yg sudah di persiapkanya sebelumnya .

Di Meja sudah tersedia susu dan semangkok mie instan yg masi panas siap untuk di santap,belum sempat Somi menyantap mie instanya ,seseorang mencoba masuk ke Apartementnya.Terlihat sosok tinggi dengan stelan Jas rapi masuk ,

Pria itu hanya berjalan memasuki kamarnya,tanpa menatap dan berbicara pada Somi.

Somi mengabaikan pria itu dan tetap menyantap makanannya.Hingga tak berapa lama suara pria itu membuatnya mengalihkan pandanganya.

"Kau sedang makan apa"?! Tanya pria itu,sambil melangkah mendekati Somi yg sedang menyantap mie instanya.

"Mie Instan" jawab Somi menatap pria tampan itu .

"Bagaimana bisa kau mengkonsumsi makanan seperti itu."? Tanya Kris menatap jijik makanan Somi .

"Kenapa? ,ini makanan enak yg sangat mudah membuatnya" jawab Somi yg kembali menyeruput mie instanya,membuat Kris terlihat menelan air liurnya .

"Kalau begitu,masak satu buat ku " "! ucap Kris kesal.

"Bukanya ini makanan yg tidak sehat untuk tuan Kriss"? Ledek Somi.

"Aku akan menilainya setelah aku mencoba nya",! Jawab Kris.

"Baiklah tuan" jawab Somi sambil melangkah menuju dapur untuk memasak mie instanya.

Selang beberapa menit,Somi membawa semangkok mie instan,dan kimci,sembari meletakkan tepat di depan Kris.

"Mie ini sangat cocok di makan dengan kimci,," ucap Somi yg kembali duduk dan menatap Kris yg sedang mencoba mienya.

"Bagaimana,enak kan"?! Tanya Somi.

Kris menyantap tanpa menjawab Somi yg masih menatapnya menunggu jawaban,hingga 2 mangkok yg berisi mie instan dan kimci bersih,tanpa menyisahkan sedikit pun.

"Lumayan" jawab Kris

"Lumayan...? Kau menghabiskan semuanya,itu sudah luar biasa " ! ucap Somi menatap Kris kesal.

"Sering" lah memasak makanan enak" ucap Kris sambil berjalan meninggalkan Somi yg masih menatapnya.

"Kris..."!? Panggil Somi.

"Hmmm..?' Kris berhenti melangkah dan berbalik menatap Somi.

"Hari ini aku ingin pergi,!" Ucap Somi gugup.

"Kemana.?" Tanya Kris .

"Teman ku mengajak ku menemaninya berbelanja"! Jawab Somi menjelaskan.

"Apa Dy pria yg makan bersama mu di restoran itu"? Tanya Kris .

"Bukan ini wanita" ! Somi menjawab bingung dari mana pria itu tau kalau Dy pernah makan dengan pria di restoran.

"Kau tidak perlu menjelaskanya,hanya saja selera mu bagus juga" Ucap Kris sambil melangkah pelan.

"Pergi lah,aku hanya ingin kau ingat tugas mu" ucap Kris sebelum dia memasuki kamarnya .

Somi bergegas beberes apartement yg di anggap sebagai tanggung jawabnya,.

Ntah berapa lama Somi menghabiskan waktunya di kamar,hingga Dy keluar dengan terburu",,oleh balutan kaus polos putih di tubuh langsing dan Jins hitam dengan sedikit corak garis" halus untuk kaki jenjangnya , serta rambut pirang panjang ikal yg di biarkan tergerai,wajah yg bersih dengan make up tipis ,serta lip gloss pink di bibirnya yg merona,Somi sangat menawan,,tak lupa iya mengetuk,untuk pamit pergi pada Kris yg tidak tahu sedang apa di dalam kamarnya.

,....tok...tok..tok..

Suara sayup" pelan kedengaran menyuruhnya masuk.Somi masuk dan menatap pria yg sedang membaca majalah di tempat tidurnya sambil mengenakan kaca matanya,yg membuat Somi hampir tak mengenali pria itu ketika menggunakan kaca mata,.

"Kris aku pergi dulu.". Ucap Somi yg sudah terbiasa menyebut nama pria itu.

"Apa ini,,?" Tanya pria itu menunjuk pada benda yg tergantung di tiang tempat tidurnya.

"Itu benda penangkal mimpi buruk".ucap Somi tersenyum.

Sontak Kriss marah dan melempar benda tersebut ke lantai.

"Jangan pernah meletakkan barang" aneh di ruangan ku" ucap Kris marah,dan menatap ke arah Somi .

"Kenapa harus melemparkannya,,?!" Balas Somi marah.

,"kau bisa mengatakannya dengan baik" kan,?" ucap Somi kesal,berjalan hendak mengambil benda yg di lempar Kris di lantai.

Dengan sigap Kris turun dari tempat tidur dan mengambil benda penangkal mimpi buruk yg tergeletak di lantai.Sontak Somi menarik benda tersebut dari tangan Kris,

"Kembalikan benda itu" ,ucap Somi yg masih menarik benda itu dari tangan Kris,Kris menatap wajah Somi yg mulai kesal..

"Kau membuangnya,kenapa tidak mengembalikanya pada ku"? Tanya Somi yg mulai berhenti menarik benda itu dari tangan Kris.

Dengan wajah kesal Somi berbalik menuju pintu ,tiba" Kris mendorong pintu itu hingga tertutup.Somi berbalik menatap Kris yg tepat berada di belakangnya.Dengan tatapan tajam Kris berjalan mendekati Somi yg terpojok di pintu ,Somi mencoba meraih gagang pintu tetapi pintu itu tiba" di tekan oleh tangan Kris,.

Kris menatap Somi yg terpaku melihat wajah gadis manis itu dari dekat,terlihat jelas tahi lalat menghiasi ujung hidung mancung gadis itu,jantung Somi berdegup kencang dan mulutnya tidak bisa berbicara melihat tatapan kris,Kris semakin mendekat,hingga Somi bisa merasakan hembusan nafas Kris di wajahnya.Tanpa sadar Kris mengecup bibir tipis Somi,Somi mencoba mendorong Kris menjauh,tapi pria itu tak berpengaruh sedikit pun.

Hingga Kris tersadar melepaskan tanganya dan melangkah mundur,sontak Somi langsung menampar wajah Kris dengan keras. Somi Membuka pintu Dan bergegas keluar dari kamar Kris,Kris masih tarpaku menatap,seperti terhipnotis,Dy tidak menyangka Dy melakukan hal seperti itu pada somi.Dengan langkah cepat Kris mencoba mengejar Somi,tapi Somi sudah pergi.