Chereads / Blood,Sweat and Tears / Chapter 13 - Episode 13

Chapter 13 - Episode 13

Setelah mengejar Somi yg sudah menghilang di balik pintu,Kris berusaha berpikir keras,ntah apa yg merubahnya,sudah berapa lama Dy sibuk dengan pekerjaannya hingga Dy tak pernah mengenal sosok wanita selain Seo Ran dan Rose yg selalu menemuinya.

Ntah sejak kapan pribadi yg keras dan angkuh itu berubah,.

Sejak kedatangan Somi di hidupnya,Dy mulai bertingkah kekanak-kanakan,seolah-olah wanita itu dapat mencairkan Batu es di dirinya.Tapi Dy tak ingin terbuai oleh perasaan,karna dia tak ingin menyukai siapa pun.

Bell Apartementnya berbunyi,.Kris melangkah menuju pintu,seolah- olah dia mengetahui siapa di balik pintu itu.

"Pergilah,aku akan menyetir sendiri hari ini" ,Ucap Kris Pada Jemz yg masih berdiri di pintu.

"Baik Bos" jawab Jemz melangkah pergi meninggalkan Kris .

Hari ini adalah hari ulang tahun Sera ibu kandung Kris,setiap tahun Dy akan datang untuk merayakan ulang tahun ibunya.Walaupun semasa hidupnya ulang tahun ibunya tidak pernah di ingat,karna ibunya sibuk banting tulang untuk menghidupinya,.

Di pemakaman itu,tak lupa Kris membawa bunga,dan satu potong cake,terlintas di fikiranya jika ibunya masih hidup,mungkin Dy akan sangat senang ,Kris menutup matanya berharap Dy bisa mengingat wajah ibunya lagi.

Ntah sudah berapa lama Dy lupa bagaimana caranya menangis,mengingat begitu leganya jika dapat menateskan air mata .

"Selamat ulang tahun ma."! Ucap Kris.

Ntah berapa lama pria tampan itu duduk termenung menatap makam ibunya,tanpa ekspresi.Hingga tetesan kecil Hujan mulai menetes,bergegas Kris berjalan mendekati mobilnya.Tak jauh dari pemakaman ibunya,Kris berhenti di sebuah gedung panti Asuhan yg dulu hanya gedung tua sekarang sudah menjadi panti asuhan yg kokoh dengan dinding batu khas bangunan" khatolik.

Terlihat wanita tua di kursi roda yg masih iya kenali.

"Suster Clara".?" Sapa Kris dari jauh,membuat wanita itu berusaha untuk mengenali Kris yg semakin mendekat.

"Kris..."?! Balas wanita itu,yg setiap tahun selalu di temui Kris saat ke makam ibunya,,

Makam itu tak jauh dari Panti Asuhan ini,sehingga Kris selalu menyempatkan bertemu suster tua yg dulu masih bisa berjalan sekarang hanya duduk di kursi roda miliknya .

Dengan memegang pipi Kris yg berlutut di hadapannya suster Clara bertanya pada pria tampan itu.

"Apa kau sudah menikah"?! Tanya suster Clara sambil mengelus lembut pipi Kris.

"Belum"ucap Kris sembari memegang tangan keriput wanita itu.

"Cari lah wanita yg berwarna,yg bisa membuat hidup mu berwarna nak,Aku tau kau belum berubah,jika kau masih menutup hati mu sampai sekarang,akan ada wanita yg akan membuat mu tanpa sadar membukanya" jawab wanita tua menatap Kris.

"Ingat untuk selalu berdoa nak,"ucap wanita tua itu yg sedari dulu selalu menasehati semua anak"nya untuk selalu berdoa.

Pertemuan itu di akhiri oleh Kris,setelah Dy berkeliling mengingat masa kecilnya di panti itu,,sudah banyak yg berubah di panti itu,,itu semua berkatnya yg setiap tahun menyumbangkan biaya pembagunan dan pendidikan di panti Itu.

Seseorang menyapa Kris yg hendak memasuki mobilnya,,

"Nak Kris,sapa wanita paruh baya yg merupakan pengganti Suster Clara .

"Dua tahun yg lalu seorang pria mencari mu,dan menitiipkan ini pada kami",sembari menyodorkan amplop yg sudah memudar warnanya.

"Apa ini"!? Tanya Kris memastikan amplop itu,.

"Suster Clara melupakannya,seharusnya dia memberi mu lebih cepat ,!" Ucap suster itu memohon maaf.

"Terima kasih suster" ucap Kris memasuki mobilnya.

Di dalam mobil Kris melempar amplop itu,dan bergegas menancap gas.

#

Di salah satu bar terkenal di kota itu.

"Haii tuan muda Kriss.....!"" Sapa pria" di bar itu,yg merupakan Tao ,Steven dan 2 teman lainya.

Tanpa menghiraukan sapaan teman"nya Kris langsung duduk dan menyenderkan tubuhnya di sofa .

"Ada apa memanggil ku kesini"? Tanya Kris .

"Heii..ayolah,kita sudah lama tidak bertemu,setelah kau pergi menggandeng wanita cantik meninggalkan kami ."!.ledek Tao .

"Iya benar kak,,aku tak pernah melihat mu seperti itu sebelumnya" ucap Steven yg keheranan.

"Aku mabuk" .jawab Kris membalas.

"Ayolah Kris,,ini bukan kali pertama mu mabuk,!" Sela Tao.

"Ayo minum lah kak,," ucap Steven menyodorkan Bir pada Kris .

"Aku sedang tidak minum" jawab Kris sembari menghirup Vape nya,.

"Tumben kau tidak minum,,bukan kan hari ini ulang tahun ibu kandung mu,"ucap Tao yg setiap tahun ikut merayakannya dengan minuman .

Ingin rasanya Kris meneguk minuman itu,hanya saja iya takut kalo nanti Dy akan tanpa sadar semakin melukai Somi.

Bunyi riuh di ruangan dengan kepulan asap tidak membuat Kris menikmatinya,.Di ruangan bising itu fikiran Kris terus memikirkan Somi,ntah apa yg di lakukan wanita itu saat ini,,apa mungkin wanita itu akan diam" pergi .Pertanyaan itu selalu melintas di fikiranya,di satu sisi Dy tidak ingin hatinya melembut,di satu sisi Dy khawatir pada wanita itu.