Chapter 31 - Qi

Tidak hanya diriku yang penasaran. Freya dan Leia juga memberikan tatapan bingung kepada Hilda dan Sera. Melihat kami bertiga yang melihat mereka berdua, Hilda dan Sera mulai gelisah dan bertanya kepada kami.

"Kenapa melihat kami seperti itu?"

"Apa ada sesuatu di muka kami?"

Tanya Hilda dan Sera sambil mereka menatap satu sama lain. Freya dan Leia saling bertatapan lalu seperti mereka sudah memutuskan sesuatu. Mereka menganggukkan kepala kemudian Freya bertanya kepada Hilda dan Sera.

"Latihan apa yang kalian lakukan? kenapa bisa setelah melawan boss di lantai ini, kalian berdua tidak merasa lelah sama sekali. Aku tidak heran dengan Will karena memang ia sudah memiliki kekuatan yang besar. Namun bagaimana dengan kalian?"

"Benar sekali, seharusnya dalam waktu singkat kami tidak bertemu dengan kalian. Tidak mungkin terjadi perbedaan jauh stamina antara kita berempat. Apalagi kalian jarang maju ke garis depan. Bagaimana bisa tidak kelelahan menghadapi pertarungan seperti tadi?"

Hilda dan Sera menjawab bahwa mereka sendiri tidak tahu apa-apa. Mereka mulai menceritakan apa saja yang mereka lakukan ketika mengikuti party Albert sebelum bertemu denganku. Setelah mendengar cerita kami, Leia diam sejenak kemudian berkata kepadaku.

"Jadi, kemungkinan besar ini berkat kamu ya Will, kira-kira apa yang sudah kamu lakukan terhadap Hilda dan Sera sehingga mereka seperti ini?"

"Selain latihan fisik bersamaku, mereka tidak melakukan latihan khusus. Kalau dugaanku sih, karena kami bertiga melakukan hal 'itu' setiap malam?"

Wajah Hilda dan Sera langsung menjadi merah seperti tomat. Freya bingung dengan perkataanku namun Leia langsung menyadari maksudnya dan tampak kaget sekali.

"Mus..Mustahil hal itu benar. Tidak mungkin hanya dengan melakukan 'itu' setiap malam bisa meningkatkan kemampuan Hilda dan Sera. Kamu jangan mengada-ngada Will! Aku tahu, kamu pasti mengatakan hal itu karena ingin menikmati kami juga kan!? Ayo jawab dengan jujur!" Leia mulai gelisah dan memaksaku untuk mengatakan alasan lain yang lebih masuk akal.

Melihat Leia yang sudah cukup skeptis, aku berusaha untuk memikirkan kalimat yang cocok untuk membahas apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian aku mulai membahas mengenai qi.

"Apakah kalian tahu mengenai qi?" Tanyaku kepada mereka semua.

"Qi? apa itu? kamu mau mulai mengarang cerita lagi?" Jawab Leia dengan nada ketus.

Sedangkan yang lainnya hanya menjawab tidak mengetahui apa itu qi. Sepertinya tidak banyak orang yang menggunakan qi di dunia ini. Apalag denga lebih populernya penggunaan mana untuk mengukur kekuatan. Seharusnya hampir tidak ada orang yang berlatih ataupun tahu tentang qi.

"Qi adalah sebuah energi yang biasanya digunakan oleh pesilat. Mereka menggunakan qi dalam ilmu seni bela diri mereka untuk melakukan banyak hal. Dari buku yang pernah aku baca, orang yang telah mencapai tingkat tinggi dalam penguasaan qi, bahkan bisa terbang dengan pedang dan menghancurkan gunung hanya dengan satu kali pukulan." Tim Valkyrie terdiam mendengarkan ceritaku dengan seksama.

"Dari teknik pengendalian Qi tersebut ada yang namanya kultivasi. Kultivasi merupakan bagaimana cara seorang praktisi qi meningkatkan dan mengendalikan qi yang ia miliki. Salah satu teknik yang aku gunakan bernama dual kultivasi. Teknik ini dilakukan oleh manusia dengan qi yin dan yang secara berpasangan. Laki-laki dan perempuan harus bergabung untuk melakukanya" Sampai pada titik ini, mereka semua mulai memahami arah tujuan penjelasan yang aku tuju.

"Karena itulah setiap aku melakukan 'itu' kepada Hilda dan Sera. Aku menerapkan teknik dual kultivasi ini. Pada awalnya aku melakukanya secara tidak sadar. Namun seiring kami sering melakukan hal tersebut. Semakin lihai diriku dalam melakukan teknik kultivasi ini. Setelah melihat kemampuan dari Hilda dan Sera, aku akhirnya yakin teknik yang aku lakukan berhasil. Bukan hanya sekedar teori saja." ucapku sambil menatap Hilda dan Sera.

"AKu harap hal ini tidak kalian sebarkan ke yang lain. Karena kalau ada orang yang tahu mereka bisa menjadi kuat hanya dengan melakukan 'itu'. Aku takut akan banyak orang yang menyalahgunakan teknik ini. Prinsip yang kupegang adalah tidak memaksa pihak wanita untuk melakukan hal tersebut. Karena itu aku beruntung sekali, bisa melakukanya dengan wanita cantik seperti Hilda dan Sera." Jawabku sambil memegang tangan mereka berdua.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui teknik kultivasi? Bukankah kau bilang sendiri kalau tidak banyak yang melakukan nya? Darimana kamu tahu semua ini? "

Leia tetap skeptis kepadaku. Memang sepertinya reaksi yang wajar mendengar hal ini adalah seperti ini. Tanpa banyak bicara aku langsung mengeluarkan buku yang aku dapatkan saat berada di labirin ular.

"I.. Ini? " Leia mengambil buku itu dan mulai membaca isinya satu per satu.

"Itu adalah buku yang aku dapatkan dari labirin. Pada saat itu entah kenapa aku bisa mengerti isi buku itu, padahal aku sama sekali tidak tahu bahasa di dalam. Setelah mempraktekan isi dari buku itu. Aku mulai memasuki dunia kultivasi. " Ucapku sambil membayangkan momen saat mendapatkan buku itu.

"Namun pada saat ini aku lebih fokus untuk meningkatkan kekuatan dari mana. Karena lebih banyak referensi mengenai hal itu di dalam perpustakaan kota. Meskipun sudah membaca banyak buku di perpustakaan. Tidak ada buku yang membahas kultivasi karena semuanya membahas mengenai mana. "

Beberapa menit setelah membaca buku itu, Lelia memberikan kembali buku itu dan melanjutkan istirahat. Freya sudah tidak penasaran dan memilih untuk istirahat sama seperti Freya.

Hilda dan Sera terlihat ingin melakukan sesuatu bersama-sama karena muka mereka merah dan memberikan kode kepadaku. Namun kami akhirnya hanya istirahat bersama sambil berpegang tangan.

Setelah kami istirahat yang cukup, kami kembali ke permukaan untuk melaporkan kegiatan kami telah sampai ke lantai 10. Saat kami melapor, resepsionis sempat tidak percaya, namun kartu petualang kami membuktikan sebaliknya.

"Ka… Kalian benar-benar telah berhasil menaklukan lantai 10 Goblin Den? Selamat untuk tim kalian. Sepertinya benar kalian bisa melalui dungeon ini dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. " Resepsionis itu langsung mendaftarkan kegiatan kami dan memberikan bayaran sesuai material yang kami dapatkan.

Drop item yang kami dapatkan dari dungeon cukup banyak. Karena tidak seperti party lain yang hanya bisa membawa drop item terbatas. Kami bisa membawa sebanyak apapun berkat [item box] yang aku miliki.

Sampai sampai kami harus pindah ke gudang karena meja resepsionis tidak cukup untuk menaruh semua drop item yang kami dapatkan. Hasil perhitungan keuntungan akan datang besok sehingga saat ini kami hanya mendapatkan beberapa koin emas untuk hari ini.

Kalau dari perhitungan kasarku. Seharusnya kami sudah bisa mendapatkan puluhan koin emas. Jumlah itu sangat cukup untuk hidup enak sementara waktu. Karena satu keluarga biasanya hanya menghabiskan beberapa koin perak saja dalam satu bulan.

Kami kembali ke penginapan dan istirahat di kamar kami masing-masing. Aku, Hilda, dan Sera sempat berlatih bersama di atas ranjang selama beberapa jam. Besok kami masih akan melanjutkan penjelajahan dungeon. Karena itulah kami tidak bisa terlalu lama 'main' di atas ranjang.