Tiga hari berikutnya, kesibukan Rose sama saja. Dia mengajar dan setelah mengajar dia kembali pulang ke rumah nya, atau beberapa kali dia pergi ke apartemen Jay untuk memastikan pria itu makan dengan benar. Hingga saat jam tiga sore saat dia sedang membaca novel di kasur. Tiba-tiba saja seseorang menelpon nya. Dengan menggunakan nomor telepon negara lain.
Rose mengerutkan keningnya. Ia tidak tertarik untuk mengangkatnya.
Tapi tiba-tiba saja itu terus berdering hingga pada saatnya Rose mengangkat panggilan itu. Mungkin saja penggemar yang iseng menelepon nya.
Beep--
Panggilan itu tersambung.
Rose segera berdiri.
"Akhirnya kau menelepon nya... Selamat sore. Kami dari pinjaman pegadaian...."
"....kami hendak menagih tagihan dengan atas nama Rose Moona Grace. Sebesar dua miliar rupiah. Apakah pembayaran nya dapat dilakukan secara transfer?"