Zara tersenyum "gue tau lo itu anak baik-baik, jadi gue mohon sama lo. Jangan mau diperalat sama orang tua itu."
"Tapi gue pengen kayak lo, punya calon suami kaya raya" Jujur Liana.
"Oh jadi Lo mau nyari suami yang kaya raya, jangan gitu dong. Lo seharusnya mikir, cari suami yang baik dan ngejaga bisa lo. Bukan karna harta nya aja" ucap Zara.
"Ya itu impian gue ra"
"Emm, Oke gue cariin deh" ujar Zara, membuat Liana relfek memeluk Zara.
"Makasih ra, huh gue seneng"
"Tapi inget cintai kekurangannya juga. Jangan cuma hartanya" ucap Zara
"Iya ra, kapan bisa ngenalinnya" tanya Liana, Zara bingung kikuk, siapa lelaki itu? Oh iya Zidan uhuhu.
"Besok deh, gimana? " Zara melerai pelukan Liana.
"Iya hehe, maaf tadi reflek meluk kamu" ucap Liana. Dibalas dengan senyuman oleh Zara.
Ketika sudah selesai berbelanja Zara mencari-cari Bara. Entah dimana cowok itu, ia meraih ponselnya menghubungi Bara.
Baru saja akan menekan nomor, Bara muncul dari belakang.