"NYENYENYENYE!" ledek Nadine ketika berjalan dibelakang bu Anisa. Gadis itu tidak pernah bosan keluar masuk ruang Bk. Guru saja sampai bosen dengannya, setiap saat pasti ada laporan. Dan namanya NADINE, NADINE DAN NADINE. Kasusnya, menggibeng orang.
"Nadine, masuk." ujar Bu anisa. Tapi, gadis itu sedang mengeluarkan perment karet dari kantung saku nya. Terlihat musuhnya berada di sana. Mungkin masih merasakan sakit jadi mereka meringis kesakitan.
"Baru juga gibengan, serasa kek mau mati lu pada." Celetuk Nadine.
"Apa barusan kamu bilang? " bentak Bu nisa.
"Kampret denger aja ni orang." gumam Nadine, sepelan mungkin.
"Nadine, Yera dan lainnya berdiri." sentak Bu nisa, begitu emosi melihat kelakuan mereka yang sering sekali keluar masuk ruang Bk. Guru saja sangat bosan melihat mereka.
"Nadine, sampai kapan kamu harus begini. Apa perlu saya laporkan ke kakak kamu lagi? " ucap Bu nisa.
"Jangan laporin lah buk, beda ini mah." jawab Nadine dengan santuy-nya.