Sepulang sekolah, Nadira naik bus karena ia tidak memiliki kendaraan pribadi untuk ke sekolah. Ia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Tidak pernah memaksakan untuk memikirkan kendaraan pribadi. Naik bus juga sampai rumah.
"Huft, panas." gumam Nadira seraya mengipaskan tangannya ke wajah yang penuh keringat.
"Acnya mati atau gimana ini?" gerutunya.
"Kepanasan ya?" suara itu terdengar jelas di telinga Nadira. Hembussan nafasnya terasa sekali. Cowok itu sengaja merapatpkan tubuhnya lebih dekat. Sampai tersentuh bokong indah milik Nadira.
Ck! kurang ajar!
Nadira menyikut cowok itu begitu kasar. Belum tau kalau Nadira jago bela diri. Kuy hajar! Ketika menoleh, ternyata itu adalah Gilang. Gilang menahan perutnya terkena sikutan maut. Wajahnya memerah.
"Ups, rasain!" cetus Nadira.
"Sakit tau, jangan kasar-kasar yang ih."