"Alga!!!! Kenapa lo belain cewek miskin itu sih!!!" bentak Sherry tak terima. Menurutnya, apa sih yang bagusnya Aletta. Cewek miskin yang tidak memiliki apa-apa.
Algara menyusul Aletta yang sudah jauh dari kantin, cowok itu memperlambat langkah kakinya. Mendengar isakkan tangis dari Aletta, membuatnya ingin memberi sebuah pelukan dan menenangkan gadis itu.
Kenapa dengan Algara? Heran, dengan sikapnya sendiri. Ia rasa Aletta telah membuatnya jatuh hati. Mungkin, Aletta butuh sendiri. Sudahlah, Algara juga sadar diri kalau bukan siapa-siapanya Aletta.
Aletta menelusuri kooridor untuk menuju kelasnya. Namun, di sana Aletta berhenti sejenak, menangis dengan penuh kesedihan yang ia terima. Memuaskan tangisannya agar tidak terdengar oleh siapapun. Gadis itu bersandar sembari memeluk lututnya. Jika ia masih memiliki Ayah, mungkin Aletta tidak akan mengalami hal seperti ini.