Kami saling memandang saat aku menutup pintu dan mendekatinya.
"Kau memberitahu mereka. Kamu memberi tahu pasangan bahwa kami sudah menikah. "
"Aku jujur, ya."
"Kamu menerima kemitraan," kataku tanpa dendam.
"Ya. Celah yang aku temukan menyatakan tidak ada persaudaraan sehubungan dengan rekan kerja, bukan mitra. "
"Aku pikir celah itu menikahi aku."
Dia mengangkat bahu. "Aku berbohong. Aku menikahimu karena aku ingin. Panggilan telepon yang aku dapatkan sebelum kami terbang ke Jakarta adalah rekan aku yang mengkonfirmasi celah dari rekan kencan. Aku menelepon Hodges hari itu dan mengatakan kepadanya bahwa aku akan menerima kemitraan yang terus mereka tawarkan selama itu mundur hingga Des pertama. Dan mereka harus menunggu sampai setelah liburan untuk mengumumkannya. Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk mencapai kesepakatan. "
Aku mengerutkan kening. "Jika kamu bisa berkencan denganku, Jackson, mengapa kamu menikah denganku?"