Gadis kecil itu, rupanya mulai menikmati menjadi seorang indigo. Merasakan kekuatan dan mampu melepaskannya untuk melindungi diri mendorong ketertarikannya.
Waktu berlalu dengan cepat, sekitar tengah hari, Sakura muncul di depan pintu perpustakaan. Kedua matanya bergulir menyimak kondisi perpustakaan yang mulai ramai oleh para senior. Pada satu titik, matanya berhenti bergerak. Senyumnya mengembang memperhatikan Yuki duduk diam seperti patung sedang membelakangi semua orang.
"Astaga, jadi begini dia selama di sini. Terlihat sangat menyedihkan," gumam Sakura.
Sakura menyapa para petugas senior di meja administrasi. Kemudian dia meneruskan langkah menuju Yuki. "Hai, Yuki! Apa yang kau lakukan di atas sana?"
Yuki menatap ke bawah dengan dibumbui senyum tipis. "Menurutmu apa yang kulakukan?" tanya balik gadis cantik itu.
"Mungkin mengintip aktivitas olahraga para senior di Divisi Bogyogen!" jawab Sakura, tanpa banyak berpikir.