Yuki teringat pertama kali Renji mengajaknya ke klik kesehatan mata di lorong bawah tanah, dia masih ingat wujud-wujud menyeramkan para hantu. "Ei, tunggu. Menurutku, itu bukan ide yang bagus. Kau ceriakan saja seberapa jauh yang kau tahu!" Yuki berkata dengan wajah cemberut.
"Para hantu tinggal di asrama Hitam bawah tanah. Kami beraktivitas siang hari di sana. Kami juga memiliki divisi. Divisi Prajurit dan Divisi Pelayan.
"Divisi prajurit berlatih bersama para Indigo. Sementara kami, membersihkan asrama hitam, ruang latihan dan perpustakaan hantu. Setiap melayani keperluan Divisi lain, kami akan dibayar dengan ini." Renji menunjukkan koin dengan nilai kecil. "Jika dikumpulkan bisa digunakan membeli sekantong energi manusia."
"Ini, Uang! Kalian bertransaksi dengan uang manusia?" tanya Yuki, seperti tidak percaya.
"Kenapa wajahmu terlihat mengerikan begitu?" tanya Renji saat melawan tatapan tuannya. "Apa yang sedang kau pikirkan?"
