"Selama ini aku tidak pernah melihat kalian saling bicara. Kupikir, cuma Hobito yang berani mentertawakan Senior Niel secara terang-terangan, haha," ucap Yuki, terbawa suasana jenaka.
"Apa urusanmu kemari? Tidak ada kerjaan, kau menyelinap masuk ingin mengganggu kami, hah! Bodoh!" Niel menarik selimut kemudian menutupi dadanya yang sedikit terbuka.
Hobito bangkit dengan kaki mengangkang, duduk dengan sembarangan. Dia menyeka ekor matanya yang sedikit berair, lalu berkata, "Ai, bukan begitu. Kupikir, kau jadi tukang pukul atau sesuatu lainnya." Hobito menoleh pada Yuki seraya mengacungkan telunjuknya pada Niel. "Bagaimana dia bisa berakhir seperti ini? Kudengar, rumah Oiran ada pemeriksaan kelamin."
"Aku merekayasa semuanya. Dia laku setelah kusebut perawan."