Niel membuang napas panjang ketika matanya tertarik memperhatikan dada palsunya. Ketika payudara silikon itu disenggol, akan bergoyang sedikit. Dia teringat wajah mesum Ruyi dan beranggapan kalau senior tua itu telah menghidupkan imajinasi liar yang selama ini tidak tertahankan pada tubuh Niel.
[ Aku tak pernah membayangkan masa depan akan seperti ini. Jika anggota divisi melihatku, aku yakin mereka akan memburuku hanya untuk mendapatkan foto untuk jadi bahan olok-olokan. Harus berapa lama lagi aky bertahan dengan penampilan begini. Jika misi ini dipimpin olehku, tidak akan kubiarkan berjalan selambat ini. ]
Niel tiba-tiba menjerit begitu helaian rambut tersangkut di sisir. Meski hanyalah rambut palsu, baginya melelahkan merapikan rambut panjang itu seorang diri. Selain membuang waktu juga bisa picu emosi.
Dari lorong terdnegar para Shinzou berlalu lalang di depan pintu kamarnya. Sesaat kemudian, langkah lebar dan kuat dari arah luar mendekati kamarnya.