Tak berapa lama, Yuki membuka kembali Shoji. Dia dikejutkan oleh kehadiran Nyonya Kanna dengan rambut berantakan.
"Dasar gila! Rambutku dijambak sangat kuat. Tidak akan kubiarkan dia menggunakan kaki kotornya masuk kemari lagi!" Nyonya Kanna memuntahkan semua amarahnya. Wajahnya merah padam dan dadanya kembang kempis. "Orang-orang mabuk datang kemari, dan mengacaukan kenyamana tamu-tamukku."
"Nyonya Kanna, sebaiknya kau istirahat. Pemeriksaan Nona Yukimuchi sudah kuselesaikan. Maafkan aku telah lancang. Kulihat masih banyak tamu di luar, mereka membutuhkanmu," kata Yuki dengan takut menyerahkan buku milik Nyonya Kanna.
Wanita tua itu merebut buku itu dengan tidak ramah. Dia memeriksa apa yang ditulis Yuki. "Dia masih perawan? Sungguh ... bagus sekali. Kelancanganmu akan kumaafkan kali ini. Besok, kau sudah harus bekerja untukku. Pergilah pada Harumi, dia tahu apa yang harus dilakukan."
"Ya, sebelum itu bolehkah aku mengajukan diri ... untuk melayani Nona Yukimuchi."