"Siapa bilang ini untukmu. Aku membuatnya untukku sendiri." Sambil berkata begitu, kotak makanan itu diletakkan di meja.
"Pelit sekali! Sebagai etika setidaknya tawarkan makanan itu pada orang lain," Yuki bergumam sembari menutup wajahnya dengan buku yang dibacanya.
Langkah panjang pria berkaca mata itu melewati ranjang rawat, lalu membuka jendela dan tampak sedang melihat cuaca hari ini. Suno pergi membersihkan meja kerja kemudian duduk di kursi beroda. Dia menatap jam dinding di ujung ruang dan bergumam, "Mungkin sebentar lagi, akan dimulai."
"Mengapa Senior Suno membawa bekal hari ini? Tidak seperti biasanya," tanya Yuki kemudian membalik helaian kertas buku.
"Ada yang tidak bisa kulewatkan. Makananmu kenapa belum datang? Apa mereka lupa?"
Sejak tadi, perut Yuki bergemuruh. Dia sangat bersemangat ketika tahu Suno membawa makanan. Rupanya itu hanya kepercayaan dirinya sendiri. Yuki harus menunggu lagi makanan yang disediakan di Departemen Kesehatan itu.