Sekarang itu semua sudah berubah. Meski yang ada di depan kaca itu bukan dirinya, tetapi Renji seakan-akan hidup kembali. Dia menarik napas dengan lancar, dan kakinya yang menyentuh tatapi terus digesek-gesekkannya. Sudah lama, dia tak merasakan kaki manusia semenjak terakhir kali merasuk ke tubuh Yuki.
Renji mengeluh lekuk pipi dan beralih pada bagian-bagian tubuh lainnya. Saat menyentuh memar di bagian tulang dada, rasa nyeri begitu nyata sampai-sampai Renji mengernyitkan alisnya.
"Apa ini asli kulit manusia? Mengapa bisa begitu nyata? Bagaimana Tuan Ashuma membuat benda ajaib ini? Dia membuat sebuah penemuan yang hebat."
Sungguh kagum Renji dengan keahlian Ashuma. Walau pun sempat merasa seram sendiri melihat tubuh tanpa mata dan tanpa isi mulut. Ternyata jauh dari dugaannya, tubuh mirip Ashuma itu sangat nyaman ditempatinya. Tidak seperti merasuk pada tubuh manusia dan bergelut saling menguasai bagian-bagian tubuh. Di dalam tubuh kosong itu, Renji merasa sangat bebas.